Sumber: https://www.ruangguru.com/blog/ciri-ciri-dan-contoh-teks-eksplanasi
dan https://repositori.kemendikdasmen.go.id/19504/1/Kelas%20XI_Bahasa%20Indonesia_KD%203.4.pdf
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Sebuah peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat serta juga proses.
Tujuan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan secara jelas mengenai proses yang terjadi pada suatu fenomena. Teks ini juga memberikan alasan penyebab peristiwa itu terjadi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Lalu, gimana ya caranya kita tahu bahwa sebuah teks itu disebut sebagai teks eksplanasi? Yuk, kenali ciri-ciri dan struktur teks eksplanasi!
Beberapa karakteristik atau ciri dari teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
Hal yang dibahas umumnya berisi suatu fenomena yang sifatnya keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Sifatnya informatif dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contohnya: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.
Pernyataan Umum/Identifikasi Fenomena, berisi pernyataan umum tentang topik yang akan dijelaskan pada proses terjadinya/proses keberadaan.
Urutan Sebab Akibat/Proses Kejadian, berisi penjelasan proses terjadinya yang disajikan dengan secara urut atau bertahap dari yang paling awal sampai akhir.
Interpretasi/Ulasan, berisi simpulan dari topik yang telah dijelaskan.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas. Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat.
Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik tejadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju.
Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecahpecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik.
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
LATIHAN:
Tentukan struktur pernyataan umum pada teks "Gempa Bumi Curahkan Duka Mendalam"! Altenatif penyelesaian
Tentukan struktur deretan penjelas pada teks "Gempa Bumi Curahkan Duka Mendalam"! Altenatif penyelesaian
Tentukan struktur interpretasi pada teks "Gempa Bumi Curahkan Duka Mendalam"!
Jelaskan pengertian gempa bumi berdasarkan teks di atas!
Apa saja penyebab terjadinya gempa bumi menurut teks?
Sebutkan dan jelaskan dua jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya!
Mengapa gempa bumi dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa?
Apa yang dimaksud dengan “lingkaran api” dalam teks, dan mengapa daerah itu rawan gempa?
LATIHAN
Fenomena Suhu Panas di Kalimantan Barat
Belakangan ini, Kalimantan Barat mengalami suhu udara yang sangat panas. Gejala yang mudah diamati adalah suhu siang hari sering menembus angka 35 derajat Celsius, sementara malam hari pun terasa gerah. Kondisi ini membuat masyarakat merasa tidak nyaman, bahkan sebagian mulai mengalami gangguan kesehatan seperti dehidrasi dan kelelahan.
Penyebab pertama yang memperparah suhu panas di Kalimantan Barat adalah fenomena El Nino. El Nino merupakan anomali iklim yang membuat curah hujan berkurang drastis. Akibatnya, langit menjadi lebih cerah dan paparan sinar matahari mengenai permukaan tanah tanpa penghalang. Proses inilah yang menyebabkan suhu permukaan meningkat. Laporan BMKG menunjukkan bahwa curah hujan di Kalbar turun tajam dalam beberapa bulan terakhir.
Selain itu, berkurangnya hutan juga berkontribusi besar terhadap meningkatnya suhu. Pohon berfungsi menyerap panas dan menjaga kelembapan udara, tetapi deforestasi mengurangi fungsi tersebut. Akibatnya, wilayah yang dulunya sejuk kini menjadi kering dan panas. Data deforestasi Kalimantan yang masih tinggi membuktikan bahwa kerusakan hutan berperan dalam perubahan suhu ini.
Kebakaran hutan dan lahan yang sering muncul di musim kemarau juga memperburuk keadaan. Api membakar vegetasi, menghasilkan asap pekat yang menutup langit. Asap tersebut menahan panas di lapisan bawah atmosfer, sehingga udara di permukaan terasa lebih panas. Dampaknya, masyarakat bukan hanya harus menghadapi suhu tinggi, tetapi juga polusi udara yang mengganggu kesehatan.
Faktor lain yang memperbesar dampak suhu panas adalah aktivitas manusia di sektor transportasi dan industri. Gas buang kendaraan dan pabrik melepaskan karbon dioksida yang memerangkap panas di atmosfer. Proses ini dikenal sebagai efek rumah kaca, yang membuat kawasan perkotaan terasa lebih panas dibanding pedesaan. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan setiap tahun, kondisi ini semakin sulit dikendalikan.
Dengan demikian, suhu panas di Kalimantan Barat akhir-akhir ini bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri, melainkan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait. El Nino, deforestasi, kebakaran hutan, dan emisi dari aktivitas manusia bekerja bersama-sama meningkatkan suhu. Oleh karena itu, upaya menjaga lingkungan dan mengurangi pencemaran harus menjadi langkah bersama agar dampak suhu panas bisa ditekan.
Jawab pertanyaan berikut: