"Menghidupkan Kembali Momen: Menulis dan Memahami Teks Rekon"
“Teks rekon itu seperti mesin waktu—ia membawa kita kembali ke suatu kejadian, lengkap dengan urutannya dan respons kita terhadapnya.”
Teks rekon (rekonstruksi) adalah jenis teks yang merekonstruksi peristiwa masa lalu secara kronologis. Biasanya digunakan untuk menceritakan kembali suatu pengalaman atau kejadian penting.
Teks rekon (rekonstruksi) adalah teks yang menceritakan kembali suatu peristiwa atau pengalaman yang sudah terjadi secara urut dan runtut, biasanya disertai dengan kesan atau tanggapan penulis di akhir.
Teks ini sering digunakan untuk mengulas pengalaman pribadi, laporan kegiatan, atau kejadian penting yang ingin dikenang dan dibagikan.
Bayangkan kamu sedang menulis ulang kejadian yang kamu alami, langkah demi langkah, seperti menghidupkan kembali sebuah memori.
Bersifat kronologis
→ Disusun berdasarkan urutan waktu kejadian.
Menggunakan kata kerja aksi/tindakan (verba material)
→ Contoh: berjalan, memotret, menyampaikan, membersihkan.
Menggunakan keterangan waktu dan tempat
→ Contoh: pada hari Sabtu, di lapangan sekolah, pagi hari.
Biasanya menggunakan sudut pandang orang pertama atau ketiga
→ Contoh: Saya, kami, mereka.
Terdiri atas struktur:
Orientasi (pengenalan waktu-tempat)
Urutan peristiwa (apa saja yang terjadi, sesuai waktu)
Reorientasi (kesan/pendapat penulis – bersifat opsional)
Secara umum, teks rekon dibedakan menjadi dua jenis:
Teks Rekon Pribadi
→ Menceritakan pengalaman pribadi seseorang.
→ Contoh: pengalaman saat mengikuti lomba, berlibur, atau upacara bendera.
Contoh judul: “Hari Pertamaku di Kelas 9”
Teks Rekon Faktual
→ Menceritakan kejadian nyata yang dialami oleh kelompok atau publik. Biasanya digunakan dalam laporan kegiatan.
→ Contoh: kegiatan kerja bakti sekolah, kunjungan industri, upacara hari besar nasional.
Contoh judul: “Laporan Kegiatan Peringatan Hari Kartini di Sekolah”
Orientasi
→ Menjelaskan latar waktu, tempat, dan siapa yang terlibat.
Contoh: Pada hari Sabtu lalu, sekolah kami mengadakan kunjungan ke Museum Kalimantan Barat...
Urutan Kejadian (Kronologis)
→ Disusun sesuai urutan waktu kejadian.
Contoh: Kami tiba pukul 08.00 dan disambut oleh pemandu museum...
Reorientasi (Opsional)
→ Tanggapan atau kesan penulis tentang kejadian tersebut.
Contoh: Kegiatan ini membuat saya lebih menghargai sejarah daerah saya.
Menggunakan kata kerja tindakan (misalnya: melihat, mendengarkan, berjalan).
Menggunakan keterangan waktu dan tempat.
Ditulis dalam urutan kronologis (misalnya: kemudian, setelah itu, akhirnya).
Menggunakan kata ganti orang pertama (saya, kami) jika teks bersifat pribadi.
Perhatikan bagian-bagian strukturnya!
Orientasi
Hari Senin, tanggal 15 Juli, adalah hari pertamaku masuk sekolah sebagai siswa kelas 9. Aku datang lebih awal dari biasanya karena penasaran siapa saja teman sekelasku dan guru-guru baru yang akan mengajar. Suasana sekolah tampak ramai, tetapi juga terasa berbeda karena aku menyadari bahwa ini adalah tahun terakhirku di jenjang SMP.
Urutan Kejadian
Pukul 06.45, bel masuk berbunyi. Aku dan teman-teman segera berbaris di lapangan. Setelah upacara singkat, kami diarahkan ke kelas baru. Aku mendapat tempat duduk di barisan tengah bersama teman lamaku, Fira. Guru wali kelas kami memperkenalkan diri, lalu kami bermain permainan perkenalan yang seru. Kami juga diminta menuliskan harapan selama di kelas 9 pada selembar kertas berwarna, lalu ditempelkan di dinding kelas.
Urutan Kejadian (lanjutan)
Setelah itu, guru-guru mata pelajaran datang bergantian memperkenalkan diri dan menjelaskan gambaran materi yang akan dipelajari. Suasana kelas cukup santai, tetapi aku mulai merasa deg-degan membayangkan tugas-tugas dan ujian yang akan datang. Meskipun begitu, semua guru tampak menyenangkan dan terbuka, jadi aku merasa sedikit tenang.
Reorientasi
Hari pertama ini meninggalkan kesan yang menyenangkan dan juga sedikit mendebarkan. Aku merasa lebih siap menghadapi tahun ajaran baru karena bertemu teman-teman yang suportif dan guru-guru yang ramah. Aku berharap bisa menjalani kelas 9 dengan lebih percaya diri dan tetap semangat belajar hingga lulus nanti.
Berikut contoh teks rekon faktual. Perhatikan bedanya dengan teks rekon pribadi.
Kegiatan Bakti Sosial OSIS SMPN 1 Mempawah Timur
Orientasi
Pada hari Sabtu, 8 Juni 2025, OSIS SMPN 1 Mempawah Timur mengadakan kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan Cahaya Hati. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian sosial siswa terhadap sesama. Kegiatan dimulai pukul 08.00 dan diikuti oleh pengurus OSIS, guru pendamping, serta beberapa siswa perwakilan kelas.
Urutan Kejadian
Rombongan berangkat bersama-sama dari sekolah menggunakan mobil sekolah. Sesampainya di lokasi, kami disambut hangat oleh pengurus panti. Acara dimulai dengan sambutan dari ketua OSIS, lalu dilanjutkan dengan penyerahan donasi berupa sembako, alat tulis, dan pakaian layak pakai. Setelah itu, kami mengadakan berbagai permainan dan kegiatan kreatif bersama anak-anak panti, seperti menggambar, bernyanyi, dan membaca cerita.
Urutan Kejadian (lanjutan)
Setelah makan siang bersama, kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto. Selama kegiatan berlangsung, semua peserta terlihat antusias dan menikmati setiap momen. Banyak dari kami yang merasa tersentuh melihat semangat anak-anak di panti yang tetap ceria meskipun dalam keterbatasan.
Reorientasi
Kegiatan bakti sosial ini memberikan pengalaman yang berharga bagi seluruh peserta. Selain belajar berbagi, kami juga diajak untuk lebih bersyukur atas apa yang dimiliki. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara rutin agar kepedulian sosial siswa semakin tumbuh dan berkembang.